Rabu malam, 31 Agustus 2022, hotel Oasis Amir di bilangan Senen, Jakarta Pusat, jadi semarak dengan kehadiran para pemangku kepentingan (stake holder) desa. Meski yang hadir hanya unsur pimpinan pusat plus ketua di Jabar, Jateng dan Jatim, tapi suasananya ramai dan meriah.
Yang hadir memang para petinggi dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI), Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS), Lembaga Badan Pemberdayaan (LPM), dan Dewan Pengurus Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia (DPN PPDI).
Ternyata, benang merah yang mempersatukan kelima organisasi itu, keresahan akan masyarakat desa yang hanya menjadi objek saat pelaksanaan gawe pilpres.

Memang, meski sudah beberapa kali pelaksanaan hajatan nasional, tetapi asa bahwa pemimpin nasional yang akan mengangkat harkat maupun kesejahteraan masyarakat desa, belum memuaskan. Padahal, merujuk pada data dukcapil Kemendagri, di tahun 2021 saja, ada 83.381 desa dengan jumlah penduduk 118.589.932 jiwa yang menaruh harapan besar. Karenanya, pertemuan malam itu, mencoba menyatukan para stake holder untuk menggalang kerjasama dan mencari pemimpin ideal yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat desa.
Acara yang kemudian menyepakati Ketua Umum LPM yang juga Ketua Komisi II DPR RI, Dr. Ahmad Doli Kurnia Tanjung, S.Si.MT. dan mantan senator dan anggota MPR RI, Drs. Muhammad Asri Anas, M.Si. sebagai Ketua dan Sekretaris Dewan Pengarah. Mereka juga sepakat mempercayakan Ketua Umum APDESI, H. Surta Wijaya, S.Pd.M.Si. sebagai Ketua Paguyuban Desa Bersatu.
Keresahan ini, juga tidak lahir spontan. Setidaknya ada dua pertemuan awal yang sebelumnya dilaksanakan di Preanger, Bandung pada 30 Juli dan di 88 Mangga Besar, Jakarta pada 12 dan 13 Agustus lalu.
Program selanjutnya, akan dilaksanakan Pra Konvensi pada Oktober 2022 di Jakarta. Setelah itu, ada lima konvensi yang akan diselenggarakan pada Desember 2022 hingga April 2023 di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja, Jawa Barat Banten, Makassar dan Medan. Puncaknya, final konvensi akan dilaksanakan di Jakarta pada Juni 2023, yang akan memaparkan visi, misi dan program kandidat presiden.
Semoga kerja kemanusiaan ini, bisa menghasilkan figur pemimpin yang mau melakukan perubahan, mengangkat harkat dan kesejahteraan masyarakat desa